http://retha-center.blogspot.com
"Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Qur'an dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya" (AL KAHFI : 1)

SI KECIL SUSAH B.A.B

Posted by Retha Comp 02.33, under | No comments


Sembelit (konstipasi) atau susah buang air besar dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Sembelit yang biasaya terjadi pada orang dewasa, ternyata bisa terjadi pada anak dan bahkan tidak jarang juga dialami oleh bayi. Orangtua perlu mengetahui apa saja yang bisa memicu terjadinya sembelit pada buah hatinya supaya bisa melakukan upaya-upaya pencegahan.
KAPAN SEORANG ANAK DIANGGAP MENGALAMI SEMBELIT?
Seorang anak dikatakan mengalami sembelit jika ia mengalami kesulitan mengeluarkan tinja (kotoran buang air besar). Bentuk tinja cukup keras sehingga anak perlu mengejan kuat untuk mengeluarkannya, dan tinja yang keluar pun sedikit-sedikit. Sembelit juga sering ditandai dengan perubahan kebiasaan buang air besar. Misalnya, jika buang air besar biasanya dilakukan setiap hari, tiba-tiba saja menjadi tiga hari sekali.
GEJALA SEMBELIT
Sebagai orangtua,biasaya kita sudah hafal dengan pola buang air besar anak. Oleh karena itu, kita perlu waspada jika anak sudah menunjukkan gejala menjadi lebih jarang buang air besar dan keluar dari kebiasaan sebelumnya. Biasaya anak yang mengalami sembelit akan rewel saat ingin buang air besar. Saat mengejan, anak nampak berusaha mengerahkan tenaga dan kesakitan. Pada bayi, gejala yang mungkin timbul antara lain terjadinya enkopresis atau “kecipirit”, yaitu keluarnya tinja dalam jumlah sedikit secara spontan.
PENYEBAB TERJADINYA SEMBELIT
Cukup banyak penyebab yang bisa memicu terjadinya sembelit. Salah satu penyebab yang paling sering adalah karena pola makan anak yang kurang mengandung serat (sayur dan buah). Disamping itu, kurangnya konsumsi air minum juga bisa memicu terjadinya sembelit. Apalagi, anak-anak mempunyai kebiasaan suka membeli jajanan yang kebanyakan rendah serat. Selain itu, kebiasaan anak menahan buang air besar karena malas atau tidak ingin ke toilet (WC/kamar mandi) juga merupakan salah satu penyebab terjadinya sembelit.
Pada bayi, sembelit seringkali terjadi karena memang sistem pencernaannya belum sempurna. Bayi yang mendapatkan ASI atau Air Susu Ibu secara eksklusift (hanya mendapatkan ASI saja tanpa tambahan makanan lain selama 6 bulan) akan lebih jarang mengalami sembelit. Biasaya, sembelit terjadi pada bayi yang baru mulai mendapatkan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Orangtua perlu waspada jika buah hatinya yang mash bayi tidak dapat buang air besar selama berhari-hari dan sering menangis kesakitan, karena bisa saja merupakan pertanda kolik yang disebabkan oleh sumbatan pada saluran pencernaan. Lebih jauh mengenai kolik dapat dibaca kembali pada majalah As-Sunnah edisi 03/tahun XII/Jumadil Tsani 1429H/Juni 2008M)
DAMPAK (AKIBAT) DARI TERJADINYA SEMBELIT
Salah satu akibat dari sulitnya tinja yang keras untuk dikeluarkan, anus bisa mengalami iritasi (terluka) dan terasa perih. Jika kondisinya sudah parah, tinja yang keluar dapat disertai dengan darah. Hal seperti ini jika dibiarkan saja akan menimbulkan rasa tidak puas pada anak saat buang air besar. Selain itu, sembelit juga menyebabkan perut terasa sebah dan tidak nyaman. Beberapa anak yang mengalami sembelit akan menolak makan karena perutnya terasa tidak enak dan terasa penuh. Hal ini juga dibiarkan saja tentu akan sangat mengganggu aktivitas anak sehari-hari.
UPAYA PENCEGAHAN
Sebelum terlanjur, maka lebih baik kita mencegah daripada mengobati. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah supaya tidak terjadi sembelit :
-          Pastikan anak telah mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup. Biasakan anak untuk sering minum, terutama air putih yang sangat baik untuk kesehatan.
-          Berikan makanan tinggi serat pada anak seperti sayuran dan buah-buahan. Selain dimakan langsung, bisa juga diberkan dalam bentuk jus.
-          Biasakan anak untuk sarapan dan makan makanan yang dimasak di rumah. Ajari anak untuk memilih jajanan yang baik bagi kesehatan, seperti susu, yoghurt (susu yang difermentasi), atau buah.
-          Ciptakan suasana yang bersih dan nyaman pada toilet di rumah kita supaya anak tidak trauma (takut) dan tidak berusaha menahan buang air besarnya. Temani dan berikan dukungan pada anak untuk buang air besar di toilet secara teratur.
-          Tetapkan berikan ASI pada bayi selama ia masih membutuhkannya, karena ASI memiliki komposisi yang sempurna sehingga tinja bayi tetap lunak dan dapat mencegah terjadinya sembelit.
-          Pada bayi yang telah mendapatkan makanan pendamping ASI, berikan makanan yang bervariasi secara bertahap mulai dari encer hingga kental dan padat, supaya anus terangsang untuk berkontraksi.
TINDAKAN YANG BISA DILAKUKAN JIKA ANAK MENGALAMI SEMBELIT
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan ketika sembelit terjadi :
-          Jika anak mengalami sembelit, hendaknya lebih sering diberkan asupan makanan yang tinggi serat (sayuran dan buah) hingga anak tidak sembelit lagi. Kita bisa memperbanyak pemberian buah-buahan yang mengandung banyak air seperti papaya, semangka, melon, atau mangga.
-          Jangan khawatir jika sembelit terjadi pada anak kita yang masih bayi dan baru saja mendapat makanan pendamping ASI atau pada bayi yang baru saja disapih. Kondisi ini disebut “infant dyschesia”. Yang perlu kita lakukan adalah memperhatikan asupan makanannya dengan lebih banyak pemberian makanan berserat, baik yang berasal dari sayuran maupun buahan.
-          Hentikan pemberian pisang pada bayi untuk sementara waktu karena pisang mengandung pektin yang dapat menyebabkan tinja menjadi keras.
-          Lakukan senam gerakan seperti mengayuh sepeda pada bayi yang mengalami sembelit. Selain itu, kita bisa memijat bagian perut bayi, tepatnya di bawah pusar dengan tekanan yang lembut dan konstan.
-          Apabila berbagai usaha telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil, maka segera bawa anak ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika diperlukan, dokter akan memberikan obat untuk melunakkan tinja yang biasanya diberikan lewat anus/dubur.
BIASAKAN MAKAN MAKANAN BERSERAT
Kebiasaan makan makanan yang kaya serat sangat baik untuk sistem pencernaan dan sekaligus dapat melancarkan buang air besar. Pola makan yang baik sangat dibutuhkan bagi tubuh kita. Oleh karena itu, hendaknya orangtua membiasakan anak mengonsumsi sayur dan buah sejak dini supaya anak jadi terbiasa sampai dewasa kelak. Selain itu, konsumsi air minum juga harus cukup supaya masalah sembelit dapat kita hindari. Sekian penjelasan singkat tentang sembelit, semoga bermanfaa. (dr. Avie Andriyani ummi Shofiyyah)
Sumber :
  1. dr. Karel Sp.A, Meilliasari. Buku “Menjadi Dokter Anak di Rumah”. Tahun 2005. Penerbit Puspa Swara, Jakarta.
  2. dr. Utami Roesli, SpA, Pedoman Pijat bayi, Penerbit PT. Trubus Agriwidya.
  3. Arlene Eissenberg dkk. Buku “Bayi pada Tahun pertama, Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan”. Tahun 1997. Penerbit Arcan, Jakarta.
Source : Majalah As-Sunnah No.08-Thn. XIV Muharram 1432 H Desember 2010 M

0 komentar:

Posting Komentar

Koment / komplain :

Blog Archive

PageRank

alexa

Followers